Aku jengah dengan kesendirian
Ketika kata tak lagi mempunyai makna,
dan mimpi berserakan di tengah tengah tumpukan sampah.
Malam semakin sempit menyesakkan dada
Ketika asa dan rindu menyarbu; kalbu terpuruk di sudut.
Dan tak ada tawa tergelak, tak ada senyum tergores manis dari seorang yang termanis.
Aku rindu masa-masaku
Aku ingin sebuah kehadiran, tapi ketika iapun datang
Kabut pengecut menyelimuti rusuk.
Tulang-tulang makin rapuh; tanpa berani bermaksud.
Aku rindu masa-masaku
Ketika aku bersatu dengan bayangmu
lalu jiwa kita saling menjiwai.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment