dalam angkot yang penuh sesak
tercium aroma aroma jerih payah para ibu
– anak anaknya.
panas, pengap
tercium keringat ibu ibu yang tak tahu malu, sebab dirimu
–anak anaknya.
yang minta makan roti dan juz buah.
karena anak anaknya menangis sebab malu, sepatu sekolahnya telah koyak.
kucium keringat ibu ibu yang tak tahu malu, sebab dirimu
–anak anaknya
keringat itu mengucur dengan ikhlas.
dari bulir bulirnya menjelma presiden, menteri, arsitek, tukang batu, tukang becak, pemulung juga pengemis.
kucium aroma keringat
arome jerih payah dari ibu ibu yang tak tahu malu,
karena dirimu — anak anaknya
23 nov "06
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment