disisni terasa sepi. ketika ribuan langkah berderak menyusuri bumi. pengecut membuatku terhimpit ditengah perbincangan gombal. udara ini dingin. sampai hidungku tak luput dari jijiknya bersin. ingus itu memang menjijikan, tapi tak satupun acuh. sampai akupun tidak. tapi aku manusia dan aku memang diacuhkan. karena kepengecutanku
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment